HARTA TAHTA WANITA |
HARTA
Siapa yang tidak ingin kaya, punya harta yang banyak? Dalam ajaran Agama Islam seorang muslim tidak dilarang untuk menjadi kaya, Allah SWT juga memerintahkan manusia untuk untuk bekerja mencari nafkah dengan cara yang sesuai syariat Agama agar kepentingan kehidupan dunianya terpenuhi karena kemiskinan akan mendekati pada kekufuran akan tetapi kita jangan sampai terlena oleh kenikmatan yang di berikan oleh harta sehingga kita melupakan bekal kita di hari pembalasan nanti.
TAHTA/ Menjadi Pemimpin
Laki laki sudah pasti akan menjadi seorang pemimpin bahkan dikatakan kalau semua manusia itu seorang pemimpin, minimal pemimpindalam diri sendiri dan rumah tangganya, menjadi seorang pemimpin harus mampu berbuat adil, bijaksana dan bisa mensejahterakan rakyatnya dan tidak menjadi seorang pemimpin yang rakus dan memperkaya diri sendiri
WANITA
Wanita adalah pilar suatu bangsa, tidak ada seorang pemimpin yang berhasil memimpin tanpa di dampingi oleh seorang wanita, intinya jika wanitanya baik maka akan jayalah suatu bangsa tetapi sebaliknya jika wanitanya tidak baik maka itu akan jadi awal kehancuran suatu bangsa.
Jadi sebagai seorang muslim manusia harus mampu menjaga diri dan kehormatan dengan cara harus mampu besikap bijaksana dalam mengahadapi HARTA TAHTA dan WANITA, jika ketiganya mampu dilaksanakan dengan baik maka akan mendatangkan kenikmatan dunia dan akhirat tetapi sebaliknya jika tidak mampu bersikap bijaksana menghadapinya itu akan mendatangkan kesengsaraan dan kehancuran. Seorang muslim hendaklah menyadari kalau manusia sudah semakin jauh dari nilai kemanusiaan, maka akan gelap jalan yang akan manusia hadapi karena Allah Tuhan Semesta alam akan semakin jauh darinya.
Seorang muslim harus mampu menempatkan diri dengan benar dalam kehidupan di dunia, menyadari kalu kehidupan dunia hanya sementara dan kehidupan akhirat yang kekal, jadi seorang muslim harus waspada dengan segala bentuk kehidupan dunia agar tidak terjerumus dalam gemerlap dunia . Karena sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah sementara dan harus di pergunakan sebaik mungkin untuk mencari bekal untuk kehidupan akhirat kelak.
Jadi kesimpulannya jika manusia menginginkan kebahagiaan dunia dan kehidupan akhirat maka manusia harus mampu dan bijaksana dalam menghadapi kehidupan di dunia.